Walau sudah dinyatakan sembuh dari Covid 19, ratu dangdutElvy Sukaesihmasih merasa trauma. Seperti diketahui, wanita yang akrab disapa UmiElvyitu terpapar virus corona pada bulan Agustus 2020. Akibatnya, ia harus menjalani perawatan selama 20 hari di rumah sakit.
Setelah itu, Elvy dinyatakan negatif Covid 19 dan bisa kembali ke rumah. "Alhamdulillah dengan izin Allah SWT saya bisa ngisi di sini, tapi walaupun masih kayak gimana, ya, trauma gitu, masih gemeteran," ujar Elvy Sukaesih, dikutip dari YouTubeStarpro Indonesia via Kompas.com, Rabu (14/10/2020). Setelah dinyatakan negatif Covid 19,sang Ratu Dangdutbelum berani berkeliaran di luar rumah.
Kendati sudah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit, Elvy tetap menjalani isolasi mandiri di rumahnya. "Di rumah tetap saya harus isolasi mandiri lagi ada ruangan, jadi saya enggak kemana kemana, makan diantar," ujar pelantun lagu Bisik Bisik Tetangga itu. Bahkan, Elvy Sukaesih mengatakan, ia belum membukakan rumahnya untuk menerima tamu lantaran masih trauma.
"Insya Allah, tapi saya enggak pergi kemana mana, saya stay di rumah." "Di rumah juga enggak terima tamu karena saya masih trauma bagaimana saya ngalamin waktu sakit kemarin," ujarnya. Elvy Sukaesih menuturkan kalau anak anaknya juga turut khawatir dengan kondisi kesehatannya.
"Alhamdulillah ya Allah dengan izin Allah, memang Allah masih berikan saya panjang umur, Alhamdulillah," kata penyanyi dangdut berusia 69 tahun itu. Putri Elvy Sukaesih, Fitria Sukaesihmengatakan sang Ratu Dangdut sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro, selama 19 hari. "Hari ini, malam ini adalah malam ke 11 Umi Elvy yang saya cintai, yang kita semua cintai, kembali berada di rumah saya setelah hampir 19 hari dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro," kata Fitria Sukaesih lewat video yang diunggah di akun Instagram@fitriaelvys seperti dikutip dari Kompas.com.
Pihak keluarga memang sempat merahasiakan tentang kabar Elvy Sukaesih positif Covid 19. Ia beralasan, tidak ingin memperkeruh suasana. "Keputusan kami, keluarga untuk tidak menyampaikan berita sakitnya Umi adalah semata karena kami tidak ingin menambah kepanikan," ujar Fitria dikutip Kompas.com, Sabtu (19/9/2020).
Kemudian, Fitria mengungkapkan, awalnya pihak keluarga mengira Elvy Sukaesih hanya menderita sakit tifus. Namun, setelah ditelurusi lebih jauh, Elvy Sukaesih mulai mengalami gejala gejala yang mengarah pada Covid 19. "Tapi pada saat itu memang sempat keluar, 'kayaknya aku enggak bisa nyium bau.' Itu saya sempat bilang, 'eh, kok kayak Covid'," kata Fitria.
Saat ini, Elvy Sukaesih tinggal menunggu 3 hari lagi untuk menyelesaikan proses isolasi mandirinya setelah dirawat di rumah sakit. Fitria merasa sangat bersyukur karena Elvy Sukaesih bisa berjuang dan berhasil melewati fase sulit Covid 19. Berikut link unggahan Fitria, .
Elvy Sukaesihadalah salah satu legenda musik di Indonesia. Dia bahkan berjuluk "Ratu Dangdut". Dilahirkan dengan nama Else Sukaesih pada 25 Juni 1951, dia mulai menyanyi sejak kelas 3 SD. Dia memilih nama Elvy sebagai nama panggung setelah terinspirasi dari sebuah novel yang dia baca.
Bakat musik Elvy rupanya menurun dari ayahnya, Muhamad Ali, yang berkecimpung di dunia musik. Saat Elvy berusia 13 tahun, Ali memintanya tampil sendiri di panggung dan ia sukses dalam penampilan perdananya. Karier Elvy menanjak setelah ia bergabung dengan orkes Melayu, seperti OM Pancaran Muda dan OM Pernama.
Pada 1970an, Elvy mendapatkan kesempatan menjadi penyanyi pendamping raja dangdut Rhoma Irana dalam OM Soneta. Kariernya semakin melambung tinggi setelah OM Soneta merilis album bertajukRatu dan Radjapada 1975. Namun Elvy tak tergabung lama dengan Soneta dan memutuskan bersolo karier.
Hingga saat ini, Elvy sudah menelurkan banyak album seperti album pop, album orkes melayu, album solo, album duet, hingga album kompilasi terbaik. Dari album solo di antaranya yaituCubit Cubitan,Colak colek,Tidak Tahan,Pesta Panen,Bisikan Kasih,Nasib Janda,Elvy Sukaesih Vol. 2,Cincin Kepalsuan,Bisik bisik Tetangga, danGula gula. Tak berkutat sebagai penyanyi dangdut saja, Elvy juga melebarkan sayap dengan berperan dalam film. Tercatat, cukup banyak film nasional yang dibintanginya dalam karier seni perannya sepertiCubit cubitan(1979),Kisah Cinta Rojali dan Zuleha(1979),Irama Cinta(1980),Gaya Merayu(1980),Senggol senggolan(1980), danMandi Madu(1986).
Selama perjalanannya, Elvy sudah berkolaborasi dengan musisi musisi papan atas lainnya yaitu Hasjim Khan, Mamiek Slamet, Latief M., Mansyur S., Riza Umami, dan Eddy Silitonga. Ia juga sudah diganjar penghargaan AMI Award untuk Artis Solo Wanita Dangdut Terbaik (2005), Golden Achivement Award Spirit Cultural Asean Communitas’ dari Kesultanan Djohor dan Kelantan (2015), dan Lifetime Achievement Award oleh SCTV Music Awards (2016). Elvy Sukaesih menikah di usia yang terbilang muda, yakni 14 tahun.
Dia membina rumah tangga dengan Zaidun Zeidh Abu Bakar Jindan. Dari pernikahannya, keduanya dikarunia enam anak, yakni Haedar, Fitria, Ali Zaenal Abidin, Syechans, Wirdha Sylvina, dan Dhawiya Zaida. Pada 2002, suami Elvy meninggal dunia karena serangan jantung.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.