Sampai saat ini proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berlangsung. Hari ini (12/1), Basarnas mengerahkan 54 kapal untuk membantu proses pencarian. Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasi Basarnas Brigjen (MAR) Rasman MS.
"Kalau kemarin 53 kapal, hari ini menjadi 54, ada perkuatan," ujar Rasma pada konferensi pers, dikutip dari siaran langsung YouTube , Selasa (12/1/2021). Tambahan kapal ini bertujuan untuk memperkuat proses deteksi di bawah laut. "Kalau tidak salah, KR Baruna Jaya. Tambahan untuk memperkuat deteksi bawah air," lanjutnya.
Basarnas juga mengerahkan 3.600 personil sesuai tugas dan fungsinya. Sementara itu, 13 angkutan udara juga dioperasikan untuk proses pencarian. Lalu, untuk transportasi pendukung sepeti jetski, perahu karet, sekira 20 buah.
Berdasarkan prakiraan BMKG, hari ini cuaca berawan. "Hari ini berawan, kemudian di laut gelombang antar 0,5 sampai 1 meter," ujar Rasman. Diharapkan cuaca hari ini tidak menghalangi proses pencarian pesawat.
"Mudah mudahan cuacanya bersahabat, sehingga seluruh tim yang melaksanakan kegiatan, khususnya ada di LKP itu mampu melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai harapan kita," pungkas Rasman. Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Korban yang berhasil diidentifikasi, yakni Ocky Bisma.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigen Rusid Hartono. "Pada sore hari ini, kita dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan yaitu atas nama Ocky Bisma," ucap Rusdi pada siaran langsung YouTube , Senin (11/01/2021) Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis) Brigjen Hudi Suryanto mengkonfirmasi kembali identifikasi korban itu.
"Ternyata, setelah kami cek dalam data manifest. Nama Ocky Bisma ada di daftar manifest," ujarnya. "Sama identitasnya dengan Ocky Bisma yang kami dapat di alat kami," lanjutnya Hudi menjelaskan hasil identifikasi yang ditemukan identik dengan si korban.
"Hasilnya ternyata identik. Kami menemukan 12 titik dan ini cukup memastikan ini orang yang sama," jelasnya.